NATANAEL adalah orang yang jujur dan tulus; secara terbuka ia mengungkapkan keraguannya mengenai Yesus. Baginya, tidak mungkin Mesias berasal dari sebuah kota kecil, kota yang sama sekali tidak istimewa. Tanpa banyak bicara, Filipus pun mengajaknya untuk datang dan melihat Yesus.
Dialog yang terjadi antara Natanael dengan Yesus dalam waktu yang singkat, mampu mengubah pandangannya yang negatif. Ia sungguh mengagumi Yesus yang ternyata mengenal pribadinya secara mendalam. Pengalaman yang berkesan ini membuat Natanael percaya kepada Yesus, setia mengikuti Dia dan pada akhirnya ia menjadi martir demi membela imannya.
Lewat sabdaNya pada hari ini, kita diundang untuk:
Berpikir dan bersikap positif, jangan berprasangka buruk atau meremehkan seseorang hanya karena ia memiliki penampilan lahiriah atau latar belakang yang kurang berkenan di mata kitaMelihat sisi kebaikan dan kelebihan seseorang, jangan hanya menonjolkan keburukan dan kekurangannya. Sadari, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masingJangan pernah lelah untuk mewartakan kabar keselamatan. Tunjukkan lewat tutur kata, sikap dan perbuatan kita agar orang di sekitar kita tertarik untuk mengenal YesusSetia berelasi denganNya agar kita semakin peka mengenali kehendakNya dan iman kita kepadaNya semakin bertumbuh suburSemoga dengan menghayati secara sungguh-sungguh perjumpaan kita denganNya, baik di dalam doa, bacaan Kitab Suci, perayaan Ekaristi dan berbagai peristiwa kehidupan; kita akan selalu menyadari penyertaanNya sehingga memiliki kekuatan dan semangat baru untuk meneruskan langkah hidup kita seturut kehendakNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Artikel lain yang banyak dibaca:
- Bacaan dan Renungan Jumat 22 Februari 2019 – Pesta Takhta St. Petrus
- Bacaan dan Renungan Kamis 21 Februari 2019|Pekan Biasa VI
- Bacaan dan Renungan Rabu 20 Februari 2019 – Pekan biasa VI
- Senin, 18 Februari 2019 Hari Biasa Pekan VI
- Bacaan dan Renungan Selasa 19 Februari 2019 – Pekan Biasa VI