Kamis 20 November. Hari Biasa Pekan XXXIII
Wahyu 5:1-10; Mzm 149:1-6a.9b; Lukas 19:41-44
…. Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya…
INJIL hari ini mewartakan Yesus yang mendekati Yerusalem dan menyaksikan bangunan rumah-rumah di sekitar bait suci. Yesus pun meratapi Yerusalem karena penduduknya tidak tahu hal yang menjadi sumber damai mereka.
Bapa di surga mengutus PutraNya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, untuk mendamaikan kita dengan Allah dan mempersatukan kita dalam damai dan cinta. Yerusalem berarti kota damai. Bait Allah Yerusalem menjadi penanda kehadiran Allah di tengah meteka.
Mengapa Yesus menangisi Yerusalem? Karena, para pemimpinnya menolak untuk percaya padaNya sebagai Putra Allah. Mereka menolak Yesus sebagai nabi yang berbicara atas nama Allah karena keangkuhan dan ketidakpercayaan mereka.
Bahkan mereka tidak menerima Yesus sebagai Mesias yang diurapi Allah sebagai Penyalamat dan Raja Damai. Kenyataannya, kedatangan Yesus ke Yerusalem adalah kunjungan Allah yang penuh berkah sebagai Sang Raja Kota Suci. Namun meteka tidak percaya dan menolak Dia.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita belajar menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, satu-satunya yang mendamaikan kita dengan Allah dan sesama. Kita menyembah Yesus yang meruntuhkan tembok pemisah antara kita dan Allah melalui eafat dan kebangkitanNya. Kita menerima Yesus Kristus sebagai Putra Allah yang mengunjungi kita. Mari kita mengenal kunjunganNya yang penuh rahmat hari ini.
Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami menerimaMu yang membantu kami untuk bertobat dari dosa dan menempuh jalan kasih dan kekudusanMu. Engkau mengunjungi dan menyalamatkan kami. Semoga kami tidak mengabaikanMu yang menguduskan kami, selamanya. Amin.
Kampung halaman Belikrejo, Gambiranom, Baturetno, Wonogiri
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)